Tuesday, August 27, 2013

[Cerita Sahabat] Setahun Kemudian



Setahun lalu, 27 Agustus 2012, berbekal rasa takut, penasaran, dan bingung, sampailah si anak ceriwis yang kadang cengeng (baca: yang punya blog ini) di sebuah negara yang bernama, Jerman. Dengan rambut yang masih pendek sebahu, dan berjuta rasa ketidaktahuan menjadi modal buat melanjutkan sekolah.

Kata orang kuliah di luar negeri itu asik. Gak waktu kepeleset lagi jalan kaki ke sekolah gara-gara salju.

Tapi kok gak ada yang bahas kalau kuliah di luar negeri, terutama di kota terpencil yang kadang orang dari kota besar aja gak tau keberadaan kota ini, kadang membawa kegalauan.

Kata saya, kuliah di luar negeri itu perjuangan untuk belajar dalam bahasa yang berbeda.
Kata saya, kuliah di luar negeri itu pengalaman pertama kali ngurus diri sendiri, benar-benar sendiri.
Kata saya, kuliah di luar negeri itu bikin sengsara kalau kangen rumah, keluarga, dan teman-teman di tanah air.
Kata saya, kuliah di luar negerti itu bikin sadar berharganya namanya tukang gorengan pinggir jalan, naek angkot dan bisa nyetop di mana saja.

Di ”anniversary“ jadi perantau ini ada hal yang sangat berkesan. Sebenarnya awal ceritanya gak enak. Papa tercinta harus dioperasi usus buntu kemarin siang waktu Indonesia (puji Tuhan saat blog ini ditulis, Papa sudah pulih. Sekarang teknologi makin canggih dan obat-obatan makin bagus, jadi semua berjalan lancar ^^).

Pertama kalinya merasakan benar-benar loh Jerman – Indo itu jauh! Gak bisa pulang karena masih ada kerjaan di kampus (dan gak ada tiketnya *curcol*). Tapi terima kasih kepada inventor komputer dan internet, saya bisa menelepon Mama dan Papa untuk nanya kabar.

Google Maps said so: Weingarten Cikarang itu jauuuuh  :(

Kemarin, seorang senior inisial ’A‘ kemarin kirim whatsup dan nanya, “Fa, Papa kenapa?“ (asumsi saya, dia tahu dari tulisan status galau saya di jejaring sosial).

Siang ini, di lab, sambil mengantuk sangat karena cuaca yang adem dan langit yang mendung, Kakak saya memanggil di sebuah window chat, “Fa, Sk*pe bisa gak? Temen-temen kantor lu pada dateng jenguk Papa nih.”

Terharu.

Rasa ingin menjenguk Papa di rumah sakit sangat terwakilkan oleh kehadiran teman-teman.

Sk*pe-an sekitar 3 menit, lihat temen-temen kantor yang tetap unyu-unyu kaya setahun yang lalu (walau rada kotak-kotak berpixel karena sinyalnya ampun deh) dan juga denger suara ketawa mereka yang dulu hampir didengar setiap hari gara-gara saya yang jadi objek ketawaan mereka.

Sebelum naik pesawat :'( Bandara SoeTa 26 Agt 2012 (Courtesy: Prita Meilanitasari)

Setahun tepat saya berpamitan kepada suatu keluarga kecil yang saya kenal dari tempat saya bekerja sebelumnya. Tempat pertama kali saya mengenal arti kata “kerja“ yang sebenarnya setelah tamat kuliah. Siapa sangka walaupun cuma bertahan satu tahun (malah kurang hehe) di sana karena memutuskan untuk melanjutkan kuliah, ternyata friends will be friends. Saya menemukan orang-orang terbaik di sana :)

Pulang dari lab, langsung saya cari scrap-book hadiah farewell dari mereka. Belum sempat diabadikan secara digital sebelumnya, tapi sekarang semua halaman sudah tersimpan rapih di komputer.





 






Terima kasih :)

[Pengalaman] Pengharapan, Keyakinan, dan Cinta

"Hope, Faith, Love" ciptaan  Eric Whitacre. Kenapa tiga kata kerja ini yang dipilih oleh sang komponis? Hope - Penghara...