Tuesday, August 15, 2017

[Pengalaman] Saya Si Penggemar Coldplay

Sampai saya hampir berusia kepala '3', satu-satunya konser siaran langsung benar-benar mengubah hidup saya. Selasa, 6 Juni 2017, berbekal tiket menang nge-beat dari e-Bay, saya bisa nonton konser Coldplay di Munich. Konser ini memberi banyak pemebelajaran juga ternyata.

Dua minggu sebelum konser berlangsung, terjadi aksi teror di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris. Berita itu saya baca dari pop-up majalah di smartphone tepat ketika saya bangun tidur. Sontak saya teringat konser Coldplay yang sudah saya nantikan semenjak dua bulan selanjutnya. "Hmmmm, apa jual lagi aja di e-Bay ya, gimana kalau ada apa-apa..."

Akhirnya saya memutuskan untuk "rehat"dari ketakutan itu, dan berusaha menghafal lirik lagu Doldplay terutama dari album terbaru mereka supaya nanti bisa nyanyi bareng. Dan anehnya, perasaan lain muncul lebih kuat, kegembiraan. Lagu Colplay yang judulnya "Yellow", saya dengar ketika mulut ini cuma bisa mengimitasi bahasa inggris supaya terdengar sama, dan terkesan hafal, tanpa saya mengerti artinya. Lagu "In My Place" saya tahu dari Kakak saya juga yang merupakan penggemar Coldplay--jaman itu CD mahal banget, tapi Kakak saya beli CD original Coldplay.

Hari itu pun tiba. Berhubung saya membeli tiket berdiri, saya dan teman rela mengantri dua jam sebelum gerbang dibuka untuk mendapat tempat yang sip. Tubuh saya tidak begitu tinggi dibanding orang-orang lokal yang datang. Untuk konser berikutnya, saya belajar untuk mempersiapkan tubuh yang fit dan sedikit lebih kekar. Didesak kiri, kanan, depan, belakang, cukup bikin sakit kepala.

Keamanan di sekitar konser, sangat amat super diperketat. Tidak ada tas diperbolehkan untuk dibawa ke dalam stadion. Dan untuk pergi ke tempat penitipan, saya harus mengantri panjang lagi... Terjadilah perpisahan dengan tas coklat kesayangan yang umurnya baru 1 tahun. Banyak penonton wanita meninggalkan tas di luar, seakan tas tak ada artinya dibanding Coldplay yang menunggu di dalam. Setiap orang yang masuk benar-benar diperiksa oleh polisi.

Ketika Chris Martin sang vokalis, berlari masuk ke area panggung dengan lagu dari album mereka "A Head Full of Dreams", mereka ternyata n.y.a.t.a. Bukan berlebihan, tapi seumur-umur bertemu dengan idola dari luar negeri hanya mimpi. Melihat video mereka di Youtube saja sangat menghibur hari-hari lelah saya, tapi mendengar live, dan melihat mereka jingkrak-jingkrak di panggung, itu w.o.w.

Coldplay - Every Teardrop is a Waterfall


Satu lagu yang paling mengena, dan selalu ada di semua playlist saya, "Yellow", adalah lagu yang paling saya hafal awal sampai akhir. Ketika lagu itu dimainkan, rasanya kebahagiaan yang gak bisa digantikan dengan menonton video mereka meskipun di layar TV raksasa. Rasa sakit kaki yang kena injak penonton di kiri kanan, dan kaki pegal karena berdiri berjam-jam, hilang semuanya.

Coldplay - Yellow

Dua jam Coldplay memainkan lagu tanpa stop, terasa seperti 10 menit. Ketika konser selesai, entah kenapa saya teringat kembali akan kejadian teror di Konser Ariana Grande. Setiap penonton yang datang, mungkin sama seperti saya, ingin bertemu dengan idola mereka. Dan ketika suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi, akan membuat orang mungkin ragu atau berpikir untuk pergi menikmati konser seperti ini. Bukankah ini definisi baru penjara karena rasa takut? Penjara yang sebenarnya abstrak. Berhati-hati itu sangat perlu, tapi terpenjara rasa takut, saya rasa tidak. Rasa bahagia saya melihat band idola di atas panggung, meloncat dan bernyanyi bersama ribuan penonton yang lain, adalah pengalaman hidup yang benar-benar mengubah saya. Selama ada kesempatan, lakukanlah. Selama ada waktu, cobalah.


Selingan istirahat,
Freising, 15 Agustus 2017

Monday, August 14, 2017

[Prosa] Komparasi Satu Sosok dan Lirik Lagu

Sosok itu datang dan sudah pergi juga. Ketika itu keberadaannya bersamaan dengan sebuah lagu yang hampir selalu kudengarkan setiap hari. Lirik indahnya adalah selalu kubuat komparasi dengab angan polos. Ya, ketika sosok itu pergi, luluh lantah hati teriris tak sanggup dengarkan liriknya lagi. Hasil komparasi yang mutlak salah dan tak bernilai.

Waktu... ya waktu yang akhirnya mengajarkan arti bahwa lirik itu hanyalah lirik. Hari ini aku bisa tersenyum mendengarkan lirik itu. Tersenyum, karena aku baik-baik saja dan juga membaik.

[Pengalaman] Pengharapan, Keyakinan, dan Cinta

"Hope, Faith, Love" ciptaan  Eric Whitacre. Kenapa tiga kata kerja ini yang dipilih oleh sang komponis? Hope - Penghara...