Tulisan ini didedikasikan penuh untuk
keluarga tercinta dan teman-teman yang sudah mendukung proses Vava dalam
melanjutkan studi ini . I love you all much.. ©
Diawali dengan perpisahan, hmm.. sebenarnya
bukan perpisahan juga, tapi pamitan-untuk-sementara-waktu kepada keluarga dan
teman-teman terbaik yang Vava miliki di Bandara International Soekarno-Hatta
hari Minggu 26 Agustus 2012. Karena perasaan carut-marut, gak karuan, dan nafsu
makan yang hilang, kemauan untuk mengabadikan momen ini di kamera poket baru
Vava juga hilang.
Oke, ke detail cerita yang akan di-share.
Tujuan utama Vava pergi sejauh 17-jam-perjalanan-pesawat-terbang dari kedua
orangtua dan kakak yang sangat saya cintai adalah untuk melanjutkan sekolah ke
jenjang berikutnya. Dan ini kali pertama Vava pergi sejauh itu sendiri. Proses
selama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sampai tiba di München Airport dirangkum seperti berikut:
1. Mobil
sampai di lobby terminal 2 Bandara Soetta
2. Mama,
teman baikku bernama Tiesa, dan saya sendiri turun dari mobil mencari trolley
3. 1 Koper,
2 tas jinjing, 1 dus, dan 1 tas ransel dipindah dari bagasi mobil ke trolley
4. Papa
cari parkir, kami bertiga masuk ke dalam ruang tunggu
5. Check
nomer penerbangan di layar informasi. Nunggu, ngobrol sama Kakak, Tiesa, juga
Mama, Papa. Lalu Kakak pulang duluan sama anak dan suaminya (karena besoknya
hari Senin, Kakak dan suaminya kerja, anaknya sekolah), nangis-nangisan pamitan
terakhir.
|
Keluarga Tercinta :) |
6. Kedatangan
Damayanti (teman se-eksul waktu kuliah) yang mengejutkan dengan hadiah
kenang-kenangannya. ^^ disambung kedatangan teman-teman kantor: Mbak Prita,
Nana, Mas Abay, sama Mas Nanta. 2 cewek itu ngaku dateng naik motor dari kos-an
di cikarang ke bandara, dan 2 cowok itu ngaku dateng dari bekasi ke bandara
gendong di punggung dan tuker-tukeran *absurd, tapi kedatangan kalian membuat
saya sangat terharu T_T*
|
Senyum pun udah kagok rasanya..
courtesy: kamera Mbak Prita |
7. Papa
bilang udah banyak yang antri, jadi masuk ke tempat check-in. Penerbangan
Jakarta-Doha itu ternyata FULL. Antri 1 jam, lalu kena excess-baggage-fee,
bayar denda *nangis sambil ngeluarin uang dari dompet* lalu keluar lagi ke
ruang tunggu dengan perasaan galau.
8. Teman
kantor nambah personil: Mbak Ijah dan kekasih (baca: Mas Bendol aka Andri), Mas
Hermin, dan teman 1 batch yg unik: Rian!
|
Ki-Ka: Mas Bendol, Kekasih Mas Bendol, Mas Hermin, Rian ^^
courtesy: kamera Mbak Prita
|
9. Lalu
ke toilet dulu, cuci muka, ganti baju, pakai sepatu (karena sebelumnya pakai
sandal jepit dan baju rumah hehe, kayak mau belanja ke pasar), dan disuruh
makan karena belum makan malam. Mama beli burger lalu bagi 2 makan sama Tiesa
seorang setengah.
10. The
hardest thing to do before the departure: pamitan. Menerima banyak hadiah kenang-kenangan,
jadi barang bawaan nambah 1 tas lagi.Terima kasih sangat teman-teman! ^^
|
Speechless dapet banyak kenang-kenangan dari temen-temen..
Courtesy: kamera Mbak Prita |
|
I already miss them all! You all are the best! ^^
courtesy: kamera Mbak Prita
|
|
The hardest thing to do was saying goodbye to my parents...
courtesy: kamera Mbak Prita
|
11. Masuk
ke dalam, ke imigrasi. Sampai kurang lebih 20m sebelum daerah imigrasi masih
bisa pakai trolley. Lalu selanjutnya barang harus dijinjing. Oke, waktu itu
kurang lebih 10kg di punggung, dan 10kg di tangan.
12. Setelah
selesai imigrasi, ketemu trolley! *loncat girang sambil koprol, tapi mata
bengkak abis nangis*
13. Ke
gate yang dituju. Sekitar 50m sampai sebelum kawasan gate, ada mesin x-ray
lagi, trolley harus ditinggal *nangis, tangan pegel angkat tas*
14. Menuju
gate, lalu waktu sampai di gate, tiketnya dikasih ke petugas di
pintunya.(sebenarnya tahap ini saya failed. Nyelonong jalan ngikutin kerumunan
pramugari yang jalan di depan saya, lalu Mas-nya manggil dengan agak keras,
“Dek, tiketnya Dek” ehm..) Duduk manis menunggu di gate. Ketika penumpang
dipersilakan naik, telepon Mama, bilang sudah mau boarding. Lalu masuknya pun
gak serabutan, dipanggil dari nomer urut kursi sekian sampai sekian, dan
seterusnya.
15. Sampai
di dalam pesawat sakit pinggang naruh 2 tas gede ke laci kabin. Gak dibantu
pramugarinya *sedih* hehe, soalnya emang lagi penuh banget sih.
16. Orang
sebelah orang Indonesia juga, liat Vava terus nanya, “From china?” dengan sigap
menjawab, “Indonesia, Mas” ^^ kekeke.. Namanya Mas Dwi, kerja di kelautan, mau
ke Dubai, tapi dapat maskapai Qatar, jadi transit, terus lanjut lagi. Udah banyak
ngobrol baru sadar kenapa ga minta nomer kontak ya. Baik banget Mas ini, banyak
sharing tentang pengalaman kerja dia yang bisa 3 bulan gak ketemu darat. Itu pun
terpaksa ke darat setelah 3 bulan karena persediaan makanan udah habis. *terus
mikir kenapa gak mancing ikan aja. Bosen kali ya*
17. Makan
malam dengan menu yg lucu, appetizer: asinan Jakarta kekeke ^^ terus bobo lah
sampai sejam sebelum mau landing.
18. Perjuangan
berikutnya! Nurunin tas dari laci kabin, haduh.. terus ternyata, keluar pesawat
itu di lapangan udaranya, gak nyambung sama gedung transit. Jadi turun dari
tangga pesawat, naik ke bis. Dan gak kebagian tempat duduk. Dan ternyata dari
pesawat ke gedung transit aja makan waktu 15 menit naik mobil di jalanan sepi
dan gelap karna masih subuh (belum tau waktu setempat).
19. Sampai
di gedung transit masih sepi. Lewatin mesin xray orang dan barang, terus liat
jadwal penerbangan berikutnya di layar-layar televisi (merek televisinya itu
tempat Vava kerja dulu loh, haha ^^). Waktu itu pukul 04.30 waktu Doha. Dan jadwalnya
keluar pukul 04.41 dan penerbangan berikutnya pukul 08.20. cari gate sambil
seret tas (udah gak kuat angkat, huhuhu, karena ngantuk juga sih)
|
Qatar-Duty-Free |
20. Ketemu
gate, duduk bentar, taruh tas jinjing di kursi, lalu pergi cari toilet. Cuci muka,
sikat gigi. Terus cari water tap buat minum, haus banget. Balik duduk di tempat
ninggalin tas jinjing. Foto situasi sedikit, lalu baca buku pemberian Damay dan
Mbak Prita. Nangis deh..
|
Gate untuk penerbangan ke Munich |
21. Tiba
pukul 07.20 dan sudah siap untuk boarding. Masuk ke gate. Gatenya itu pintu
keluar masuk ke bis lagi. Naik bis, dan gak kebagian tempat duduk lagi hehe..
22. Sampai
depan pesawat, baru sadar, naik tangga ke pesawat itu gak ada eskelator
otomatis ya. Menyiapkan semangat dan tenaga ngangkat tas lagi. Dan berhasil! Sampai
masuk laci kabin lagi. Duduk, keringetan, langsung minta minum 2 gelas ke
pramugari haha.
23. Cuaca
di Doha udah terik banget walaupun baru jam 07.40 waktu Doha. Tutup kaca,
karena duduk deket kaca. Sebelah Vava orang asing. Karena cape jadi malas ajak
ngobrol. Pasang headphone dan nonton Tarzan Disney! Hehehe.. makan, terus tidur.
24. Sejam
sebelum landing bangun lagi karena denger announcement dari kokpit. Landing. Nafas
lega deh. Turun dari pesawat ke imigrasi sambil seret tas. Proses imigrasi lancer
gak ditanya macem-macem.
25. Ketemu
trolley di area baggage-claim ^^ *koprol jungkir balik* waktu baru ke area
ngambil tas, koper hitam nongol, jadi lari ngejar koper sambil nubruk orang
bule *bilang sorry terus lanjut angkat koper*. Gak lama dus sama tas jinjing
keliatan juga. Hore! Gak ada baggage yg hilang ^^
26. Beresin
bawaan di trolley. Gak muat hahaha ^^ gila ya, bawa 50kilo sendiri *bangga*
akhirnya ransel dipanggul lagi.
27. Keluar
ke pintu without-baggage-claim, TERKEJUT. Kenapa banyak banget wartawan bawa
mic sama kamera gitu. Di belakangnya ada Koko tersayang udah melambaikan
tangan. Haaaa, semua rasa cape, rasa ngantuk, rasa kesel karena belum mandi
seharian itu hilang. Ditambah liat Kakak-ipar (istrinya Koko) sama keponakan
lucu di trolley dorong.
|
Kiri: Koko, Vava, David. Kanan: Sosoh, Vava, David :) finally in Munchen!
Courtesy: Kamera Ko Leo dan Soh Diana :) |
28. Dan
ada banyak wartawan itu seriusan. Karena Javi Martinez pemain Spanyol yg mau
main di Bayern Munchen juga landing hehehe :p
Di tulisan ini mungkin Vava lebih banyak
curhat ya. Hehe.. inti yang perlu diperhatikan saat kita mau bepergian jauh
untuk kurun waktu yang cukup lama adalah:
Sediakan waktu untuk pamitan sama orang-orang
terdekat. Buat nambah semangat dan mengurangi rasa sedih ^^
Persiapkan barang bawaan seringkas mungkin.
Tapi percaya deh, rasanya satu kamar tidur kita pengen kita bawa. Semua barang
yang terbiasa dipakai sehari-hari itu menyedihkan untuk ditinggalkan, hehe..
Cukup istirahat dan makan sebelum bepergian
jauh. Walaupun kesannya cuma duduk di pesawat yang sebenarnya nyaman, badan kita beberapa belas jam gak bisa
berbaring dan itu sangat bikin capek.
Banyak minum. Gak usah malu manggil
pramugari untuk lagi dan lagi minta air mineral. Kurang minum itu bikin badan
gak enak dan tambah capek.
Sediakan sabun cuci muka, sikat gigi dan
odol di tas kabin. Karena gak ada kesempatan buat mandi, cuci muka dan sikat
gigi itu harus dilakukan buat menyegarkan badan lagi, dan tentunya menjaga
kebersihan gigi ^^
Banyak berdoa sebelum, saat, dan sesudah
perjalanan. Hmmm.. sebenarnya doa itu bukan cuma pada saat kita mau melakukan
perjalanan pergi ya, tapi setiap harinya. Tujuan utama menurut Vava dalam
berdoa adalah untuk bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh saat ini. Dan tujuan
selanjutnya adalah untuk minta perlindungan atas apa yang kita lakukan. Banyak banget
kalau kita mau sadari kejadian-kebetulan, atau kata orang sih lagi-hoki. Nope, it
didn’t happen coincidentally, it happened as God’s gifts unto us J